Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 06:52:06【Kabar Kuliner】062 orang sudah membaca
PerkenalanSejumlah siswa saat menjalani perawatan medis usai dilaporkan mengalami gejala keracunan makanan di

Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam
Cirebon (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mencatat sebanyak 20 siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Setu Wetan mengalami gejala keracunan makanan usai menyantap menu dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni di Cirebon, Selasa, membenarkan kejadian tersebut dan menduga kejadian ini disebabkan oleh konsumsi menu soto ayam yang disajikan untuk para siswa.
“Benar hari ini ada kejadian tersebut. Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam,” katanya.
Ia menjelaskan, para siswa dilaporkan mengalami mual, muntah, dan pusing beberapa saat setelah makan siang di sekolah.
Baca juga: Anggota DPR: Buat peta produksi guna hindari kekosongan stok bahan MBG
Setelah menerima laporan tersebut, kata dia, petugas medis kemudian mengevakuasi seluruh siswa ke Puskesmas Weru untuk mendapatkan perawatan.
Eni menyebutkan, dari hasil pemeriksaan, terdapat 13 siswa sudah diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik, sedangkan tujuh lainnya masih menjalani observasi di puskesmas untuk memastikan ngak ada gejala lanjutan.
“Hari ini yang tujuh siswa masih dirawat hanya untuk pemantauan. Kondisinya sudah cukup stabil,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan tim Dinkes bersama aparat kepolisian telah melakukan pemeriksaan ke dapur penyedia makanan MBG untuk memastikan kelayakan fasilitas pengolahan.
Baca juga: SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
“Hasil sidak menunjukkan dapur dalam kondisi bersih, administrasi lengkap, dan sesuai dengan standar SLHS. Bahkan saya dan Kapolresta sempat mencicipi makanan yang disajikan,” katanya.
Menurut dia, sampel makanan yang diduga menjadi sumber gejala keracunan telah diambil untuk diuji laboratorium. Hasil pemeriksaan tersebut diharapkan keluar dalam waktu dekat.
Ia memastikan pihaknya terus memantau perkembangan kondisi siswa yang dirawat, serta berkoordinasi dengan penyedia makanan agar kejadian serupa ngak terulang.
“Semoga ngak ada laporan tambahan. Untuk sementara kasus hanya terjadi di satu sekolah,” ucap dia.
Baca juga: Pemkot Pekalongan ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG
Suka(58131)
Sebelumnya: 16 spesies burung migran terpantau tiba di NTB
Selanjutnya: Anggota DPR dukung perluasan MBG dengan pembenahan
Artikel Terkait
- Kapolda: 80 persen SPPG sudah terbentuk di Aceh, guna dukung MBG
- Sekjen ARUN harap dapur MBG bisa jadi pusat pembelajaran gizi seimbang
- 8.000 korban erupsi Lewotobi NTT masih ditanggung pemerintah pusat
- Mendukbangga nilai program MBG untuk 3B di Kepri sudah tepat sasaran
- Sari Murni Group investasi di Vietnam perkuat ekspansi ke pasar global
- Mangut, kuliner tradisional dari pesisir Jawa
- Rahasia singkong: makanan sederhana dengan segudang manfaat
- Hukum kemarin, KA Harina tabrak truk hingga vonis eks Kapolres Ngada
- Anggota DPR dukung perluasan MBG dengan pembenahan
- Pemkot Banjarmasin: Puluhan siswa alami mual sebelum MBG dibagikan
Resep Populer
Rekomendasi

BGN minta Dinkes ngak asal keluarkan SLHS untuk dapur MBG

TNI AU bangun dapur SPPG untuk program MBG di Yogyakarta

BRIN temukan penggunaan "test kit" kurang sesuai dalam kegiatan MBG

Rahasia singkong: makanan sederhana dengan segudang manfaat

BGN izinkan kembali operasional SPPG Sungai Lakam

Dinkes: Waspada ISPA, kembali pakai masker dan jaga jarak

HMI: MBG dan antikorupsi jadi mesin penggerak ekonomi setahun Prabowo

Unilever janji tuntaskan buyback Rp2 T dan bagikan dividen 100 persen